separate
RACANA SUNAN KALIJAGA-CUT NYAK DIEN (Gudep 26.2833-26.2834) STAIN Purwokerto
logo

Peran Pramuka di Masa Globalisasi

Gerakan Pramuka sebagai gerakan pendidikan non formal, bukan hanya sekedar pendidikan non formal, tapi pendidikan kepramukaan yang memproses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia. Metode yag dipergunakan sangat simple, dengan biaya murah, tapi bukan murahan. Kegiatannya sederhana tidak neko-neko, tidak mengada-ada, menyenangkan dalam bentuk permainan, tapi bukan main-main. Penyelenggaraan pertemuan dan kegiatan telah teruji yaitu seperti : Pesta Siaga, Jambore, Raimuna, dilaksanakan secara rutin terjadwal dan berjenjang. Demikian juga Lomba Tingkat (LT), Perkemahan Wirakarya (PW), makin menyenangkan, bermutu.Materi kegiatan itu bersumber dari nilai pendidikan kepramukaan, yang komprehensif dan dikembangkan serta dimutahirkan seirama dengan tuntutan zaman.

Dalam Gerakan Pramuka semua kegiatan mengarah untuk mencetak peserta didik menjadi pemimpin. Mereka kita didik menjadi pemimpin melalui pemimpin barung (Siaga), Pemimpin Regu (Penggalang), Pemimpin Sangga (Penegak), Pemimpin Reka (Pandega), diatas pemimpin itu masih ada pemimpin Barung utama, Pratama, Pradana yang memimpin pasukan lebih besar lagi. Para pemimpin itu memimpin dan mengatur setiap kegiatan dan jabatan itu digilir setiap saat. Sehingga seluruh anggota akan merasakan jadi pemimpin dan jadi anggota yang dipimpin. Manakala mereka telah dewasam maka mereka menjadi pemimpin masyarakat, pemimpin bangsa dan pemimpin Negara yang cakap, terampil, jujur, berakhlak mulia, memiliki jiwa Trisatya dan Dasadarma Pramuka.Mereka sebagai kader dan tokoh yang handal, jauh dari perbuatan tercela.
Melihat arah gerakan Pramuka yang hendak menjadikan kader pembangunan yang bermoral Pancasila, sungguh mempunyai peran yang sangat strategis bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Kader pembangunan berarti Pramuka ikut berperan serta aktif dalam kegiatan pembangunan dan juga bersama-sama dengan itu berperan aktif dalam menumbuhkan tunas-tunas bangsa (perkaderan).

Bermoral Pancasila berarti Pramuka membentuk manusia khas Indonesia yang bermoral berdasarkan Pancasila. Manusia khas Indonesia berarti manusia yang hidup di bumi Indonesia dengan segala latar sosial dan budayanya. Bermoral Pancasila berarti ber-Ketuhanan, berkemanusiaan, menjaga persatuan, bergotong royong, berkeadilan sosial.
Namun demikian kenyataan di lapangan mengenai gerakan Pramuka terkadang cukup memprihatinkan. Seragam Pramuka yang dikenal juga dengan Korjasena memang telah memasyarakat, namun demikian seragam tersebut belum tentu menjadi kebanggaan bagi setiap generasi muda Indonesia. Di sekolah-sekolah, banyak sekolah yang menjadikan Pramuka sebagai kegiatan wajib bagi peserta didik. Meskipun telah diwajibkan, Pramuka belum menjadi kegiatan favorit bagi generasi muda kita. Kegiatan-kegiatan Kepramukaan yang ada banyak yang masih terkesan formalitas semata.

Pendidikan Karakter
Gerakan Pramuka idealnya menjadi salah satu penopang dari pendidikan karakter yang sangat strategis. Pramuka dapat dikatakan lengkap-lengkip baik teori maupun praktik dalam membentuk karakter manusia Indonesia. Manusia yang ber-Tuhan tanpa merasa benar sendiri. Manusia yang berkepribadian Indonesia. Manusia yang mengembangkan cinta kasih dan perdamaian. Manusia yang menjunjung tinggi Merah Putih.

Semangat Kebangsaan
Diantara arus globalisasi. Arus yang membawa beraneka limbah yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang luhur dan bersahaja. Diantara berbagai persoalan sosial politik dan bidang lainnya di dalam negeri. Pramuka menjadi salah satu gerakan yang tetap konsisten dalam mejaga dan mengobarkan semangat kebangsaan. Api unggun yang kerap dinyalakan dalam kegiatan kepramukaan seakan menjadi lambang semangat kebangsaan yang senantiasa berkobar di bumi Indonesia. 




logo
Copyright © 2012 PRAMUKA.