separate
RACANA SUNAN KALIJAGA-CUT NYAK DIEN (Gudep 26.2833-26.2834) STAIN Purwokerto
logo

PESONA SUMBING


Alam bebas merupakan bagian Kegiatan yang dilakukan Racana SK CND terkait dengan bagaimana Kakak-kakak Anggota Racana sunan kaliajaga Cut Nyak Dien mengaktualisasikan Nilai-nilai Tri Satya. Ada beberapa hal yang menjadi pelajaran sahabat semua ketika kakak-kakak sunan kalijaga mendaki ke Sumbing; Mendaki Bmerupakan salah satu kegiatan alam bebas yang dilaksanakan secara insidental yang bertujuan memupuk tali persaudaraan.

Kala itu Langit gemuruh di ketimuran. diemperan sanggar, banyak kakak yang sedang mendiskusikan bagaimana kegiatan incidental alam bebas dilakukan. Terbesit di benak seorang anggota Racana pada sa'at itu untuk mendaki ke Gunung Sumbing, awalnya kakak-kakak kurang sepakat dengan asumsi kawan kami ini. Tapi lambat waktu temen-temen semua menyetujui untuk mendakinya. H-5 sebelum pemberangkatan kami menyiapkan beberapa hal yang dibutuhkan untuk pendakian dari logistic sampai Psikis kami. Sehiangga Hari Sabtu tanggal 9 Februari 2010 kami berangkat. Kami berangkat pukul 14.00 WIB dengan berbagai rintangan yang kami alami sampailah kami di base camp Gunung sumbing Pukul 18.30 WIB. Seketika itu kami langsungberkemas –kemas mengambil perlengkapan masing-masing untuk kemudian berangkat. Pukul 20.00 WIB dari base Camp kami berangkat 8 Orang. Awalnya kami cukup lenggang dengan barang bwaan kami masing-masing akan tetapi setelah kurang lebih 3 jam berjalan, salah satu personil kami kelelahan dan gentian barang bawaan…wah cukup mmeguras keringat. Ah tapi itu yang membuat kami berkesan. Berganti-ganti barang bawaan itulah yang kami lakukan setelah berjalan cukup lama.
Akhirnya setelah berjalan 7 Jam kami sampi di Puncak sumbing. Baru kami istirahat sambil meneriakan hirrah rasa senang sudah sampai Puncak sumbing. Akan tetapi setelah mentari mulai menyinar ternyata puncak sumbing yang tertinggi itu ditempuh berjalan lagi sekitar 3 jam lagi. Ada perselisihan pendapat kala itu. Ada 3 orang kawan kami yang memang sudah payah dalam perjalanannya, yang bersikeras tidak mau melanjutkan ke puncak tertinggi. Sementara teman yang lain ingin tetap sampai puncaak tertinggi. Akhirnya dengan berat hati 3 teman kami, kami tinggal untuk kepuncak tertinggi.

3 jam lamanya teman-teman kami sampai puncak kemudian turun gunung sekitar pukul 12.00 WIB. Kondisi saat itu hujan tahap demi tahap deras dan semkin deras, Petir menyambar-nyambar.

Suasana Turun Gunung itu sangat-sangat membuat buluk kuduk kami berdiri karena banyak sekali tragedy-tragedi yang menurut kami tidak biasa. Seperti banyak teman kami yang terpleset-pleset sehingga mengganggu perjalanan kami.

Sekitar pukul 18.00 WIB kami tiba di Masjid dekat base camp saat itu kaki kami sudah payah, setelah menempuh perjalanan setengah hari dengan kondisi hujan terus menerus. Dingin saat itu menjadi teman kami, ah mungkin ini konsekwensinya jadi kami tidak mengeluh. Akhirnya Pukul 19.00 setelah kami ke base camp, kami melanjutkan untuk kembali. Dan segudang cerita sudah menanti di rumah. Sumbing yang kami daki dan pemandangan indah kala itu. Tapi tidak serta merta pendakian itu kami sampingkan, karena kami mengambil pelajaran bahwa “jangan mengeluh ketika mendapat permasalahan hadapilah dengan apa danya dengan apa yang kamu bias perbuat”.
By SEKUM
logo
Copyright © 2012 PRAMUKA.